Kebahagiaan adalah yang dicari oleh sebagian besar pasangan dalam pernikahan mereka. Namun, kebahagiaan tak otomatis digapai saat Anda telah resmi menjadi pasangan suami istri. Anda bisa saja tidak bahagia. Ketidakbahagiaan ini bisa berasal dari faktor internal dan eksternal. Bagi sebagian wanita, ketidakbahagiaan bisa bersumber tatkala ia mendapati suaminya merupakan tipe pria seperti berikut ini:

Terobsesi Dengan Ibunya 

Sungguh menyenangkan melihat pria yang tampak sangat mencintai ibunya. Namun, jika si dia selalu merujuk berbagai hal pada ibunya sebagai perbandingan, bisa berakibat buruk dalam pernikahan Anda. Terlebih bila ibu mertua tampak lebih unggul dalam banyak hal dibandingkan Anda, misalnya memasak. Bayang-bayang sang ibu akan terus ada di antara Anda berdua, membuatnya tak bisa berfokus pada kebahagiaan Anda berdua.

Ingin Selalu Dikagumi 

Memuja suami bisa menjadi salah satu cara agar ia merasa tersanjung. Akan tetapi, bila ia masih mengharapkan pujian atau pandangan kagum dari Anda atau orang lain dengan menebar pesonanya, Anda mungkin akan berpikir ia haus akan pujian. Pujian yang berlebihan bisa membuat seseorang lupa diri dan gagal mengintrospeksi dirinya.

Workaholic 

Pria pekerja keras memang menunjukkan tanggung jawabnya untuk mendapatkan rezeki. Sayangnya, lupa waktu saat bekerja dapat mereduksi waktu Anda bersama dan mengurangi keintiman dalam pernikahan. Mungkin dia mencintai Anda, namun apakah Anda mersa lebih penting daripada pekerjaan di matanya?

Posesif 

Pria tipe ini tidak akan membuat hidup Anda tenang. Dia akan mulai membatasi ruang gerak pasanganya, seperti pergaulan dan pertemanan Anda. Lebih parahnya lagi, dia akan mulai mendikte dan mengontrol Anda dalam segala hal sampai Anda takluk dibuatnya. Pria yang selalu bertanya Anda di mana, sedang apa, pulang jam berapa, merupakan sinyal ia adalah seorang yang posesif.

Egois

Pria egosentris menempatkan kepentingan dirinya di atas kepentingan orang lain, termasuk Anda. Hanya ada satu orang di dunia ini, yaitu dirinya sendiri. Yang penting baginya adalah bagaimana memenuhi keinginannya tanpa mendahulukan kepentingan bersama.

Kasar 

“Say no” pada pria yang kasar secara fisik dan verbal pada Anda. Pria semacam ini hanya akan membuat Anda menderita. Ada batasnya seorang wanita menolerir perbuatan pasangannya, meski sudah disakiti berkali-kali.

Too Much “Me Time” 

Semua orang pasti butuh “me time”, tak terkecuali pria. Maka dari itu, Anda pun sebaiknya memberi kebebasan kepadanya untuk menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang disukainya. Tapi, kalau “me time” tersebut lerlalu banyak, kapan Anda bisa menikmati waktu bersama?

Tidak Percaya Anda Mencintainya

Tipe pria seperti ini adalah pria yang selalu menaruh curiga untuk banyak hal, tak terkecuali soal cinta. Berkali-kali Anda menunjukkan bahwa Anda mencintainya, tetap saja dia tidak mempercayainya. Pria tipe ini juga kerap cemburuan pada teman pria Anda.

Posted : 7 Desember 2016