Sejumlah adat pernikahan di negeri ini terbilang cukup rumit ya. Acaranya saja bisa berlangsung hingga berhari-hari. Meski begitu, masih ada yang lebih unik lagi dari pernikahan di berbagai negara. Yuk, kita simak 10 tradisi pernikahan unik dari penjuru dunia.

Tahan Buang Air Tiga Hari Berturut-turut

Adat suku Tidung di Kalimantan Utara mengharuskan mempelai laki-laki serta wanitanya menahan hajat ke kamar mandi selama tiga hari tiga malam, terhitung dari malam setelah upacara. Tradisi ini bermakna filosofis, yakni kalau pasangan tersebut bisa melalui penderitaan macam ini bersama, maka bakal bisa melalui apa aja bersama pula.

Mengerjai Sang Mempelai Wanita 

Di Skotlandia, wanita yang sebentar lagi menikah mungkin saja akan digiring keliling kota, dipakaikan baju mirip peneliti berwarna putih, dilempari telur, merica, susu basi, tulang ikan dan apapun yang akan membuat mereka bau. Ini dilakukan untuk mempersiapkan sang mempelai wanita dalam segala hal memalukan yang akan dijumpainya dalam kehidupan pernikahan.

Menginjak Punggung

Sebelum menikah, penduduk Marquesas Islands di Tahiti harus menginjak-injak punggung seluruh anggota keluarganya dan keluarga calon pasangannya yang tengkurap membentuk karpet manusia di lantai sebelum menikah.

Menculik Mempelai Wanita

Di Jerman, salah satu tradisi seru-seruan adalah menculik mempelai wanita dan pasangannya harus mencari si korban penculikan di seluruh penjuru kota. Biasanya, si wanita disembunyikan di salah satu bar di pusat kota.

Terus Menangis

Menurut tradisi suku Tujia, sebuah suku minoritas di Cina, tradisi menangis tidak hanya harus dijalankan saat hari pernikahan. Kadang, sang pengantin wanita sudah mulai menangis satu bulan sebelum dia menikah, disusul ibunya sepuluh hari kemudian, dan disusul neneknya dua puluh hari kemudian.

Memotong Kayu

Satu lagi tradisi unik dari Jerman, dimana pengantin baru di uji dengan bekerja bersama-sama untuk menggergaji log atau kayu gelondongan menjadi dua di depan semua tamu mereka. Tindakan ini dimaksudkan untuk menampilkan kemampuan pengantin wanita dan laki-laki dalam hal bekerja sama dan menghadapi hambatan yang mungkin datang sepanjang pernikahan mereka.

Tanduk Penanda Rasa Cemburu

Anda pernah melihat isi di dalam kerudung putih para pengantin wanita Jepang? Jawabannya, horn of jealousy alias tanduk penanda rasa cemburu. Para pengantin Jepang dituntut untuk memiliki rasa cemburu ke ibunda suaminya karena saking cintanya ia pada sang suami.

Awas, Ada Banci

Kalau seorang pria berniat menikah dengan perempuan Rusia, maka pria itu harus datang ke keluarganya dan menyerahkan mahar. Kalau jumlah maharnya sesuai dengan kemauan mereka, maka si pria akan melihat calon pasangannya keluar dari balik bilik. Sebaliknya, kalau maharnya kurang sesuai, yang keluar adalah seorang pria yang di-make up dan memakai baju perempuan.

Mencuri Sepatu

Di India, ada sebuah budaya untuk melepas sepatu sang pengantin pria saat berjalan menuju altar. Keluarga pengantin wanita harus berupaya mencuri sepatu tersebut, sedangkan keluarga di pria berusaha menjaganya.

Gigi Paus

Sejumlah masyarakat Kepulauan Fiji masih mempraktekkan tradisi ketika seorang laki-laki berniat menikahi seorang wanita, laki-laki tersebut diharuskan terlebih dahulu mempersembahkan sesuatu kepada ayah sang wanita. Persembahan itu berupa gigi ikan paus. Tanpa membawa gigi ikan paus, si laki-laki tidak akan diperkenankan melamar sang wanita.

Posted : 20 July 2016