Memiliki seorang bayi memang menggembirakan. Namun, tanpa disadari, sebagian ibu yang baru melahirkan mudah menangis bahkan sampai stres oleh hal-hal yang biasanya tidak mengganggunya. Hal itu terjadi karena ibu mengalami Baby Blues Syndrome

Baby Blues Syndrome adalah hal yang normal. Umumnya, perasaan gelisah ini terjadi pada minggu-minggu awal setelah melahirkan. Banyak kalangan menilai adalah hormon yang menyebabkan ibu mengalami Baby Blues Syndrome.

Pada saat hamil, ibu banyak mengalami perubahan besar, baik fisik maupun nonfisik, termasuk di dalamnya perubahan hormon. Begitu juga pascamelahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi ini mempengaruhi emosi ibu.

Penurunan secara drastis kadar hormon Estrogen dan Progesteron serta hormon lainnya yang diproduksi oleh Kelenjar Tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah dan depresi. Singkatnya, emosi wanita yang baru melahirkan akan mengalami naik-turun. Ia bisa saja merasa bahagia, namun dengan cepat perasaan senang itu berubah menjadi tangisan.

Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu. Alhasil, ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat. Malam hari yang biasanya adalah waktu istirahat bagi sang ibu, justru menjadi waktunya terjaga karena si mungil kerap menangis di malam hari. Perubahan pola hidup semacam ini bisa menjadi faktor ibu mengalami depresi.

Umumnya, ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome akan mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini:

   ►   Rasa Sedih dan Depresi

   ►   Sering mengalami Rasa Cemas

   ►   Mengalami kesulitan dalam Berisitirahat atau Tidur

   ►   Emosi sangat Labil, Mudah Marah dan Tersinggung

   ►   Merasa Kelelahan dan sering dihinggapi Sakit Kepala

   ►   Sering merasa Kurang Percaya Diri

   ►   Sering mengalami Rasa Takut akan berbagai hal

Yang menarik, tidak hanya ibu yang baru melahirkan bisa merasakan Baby Blues. Orang-orang di sekelilingnya juga bisa terkena gejala-gejalanya. Kabar baiknya, perasaan ini bukanlah penyakit dan bisa menghilang dengan sendirinya. Dukungan dari keluarga dan teman akan sangat membantu. Tapi, jika ibu mengalami kondisi yang sama melebihi batas normal dua minggu, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter karena dikhawatirkan mengalami Post Partum Depression (PPD).

♥   ♥   ♥   ♥   ♥

Posted :  22 February  2017