Wedding Tips
Main Article PIC _ Biaya Nikah

Biaya Pernikahan ? Sendiri atau Orang Tua ?

Biaya menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan oleh calon pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan. Tidak sedikit pasangan yang memiliki kemampuan finansial untuk membiayai pernikahan mereka sendiri. Meskipun demikian, tak sedikit pula orang tua ingin terlibat dalam membiayai pernikahan anaknya. Sebenarnya, tanggung jawab siapakah biaya pernikahan ini?

Menurut Perencana Keuangan Lisa Soemarto, orang tua memiliki kecenderungan untuk membiayai pernikahan anaknya. Namun, Anda dan calon pasangan perlu juga melihat bagaimana kondisi keuangan orang tua saat itu. Misalnya, orang tua sudah pensiun dan dana yang mereka miliki tidak cukup bila seluruhnya dipakai untuk biaya pernikahan.

Pertimbangkan pula bila Anda masih memiliki adik yang memerlukan biaya pendidikan dan sebagainya. Jika kondisi keluarga tidak memungkinkan, hindari memaksakan mereka agar tetap mewujudkan impian pernikahan Anda.

“Tidak fair juga kan kalau terlalu mengharapkan orang tua. Jadi, kalau memang anak sudah memiliki kemampuan uang sendiri, sebaiknya menyiapkan dana sendiri,” tambah Lisa.

Hal senada juga disampaikan oleh Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi.M.Si. Menurutnya, biaya pernikahan lebih baik disepakati bersama. Kesepakatan tersebut harus dibicarakan secara terbuka dan asertif. Sikap yang asertif berarti mengemukakan semua pikiran Anda secara terbuka tanpa menyakiti orang tua.

Hindari bersikap agresif atau submisif saat berdiskusi dengan orang tua. Sikap agresif merupakan sikap menunjukkan keterbukaan, namun dengan cara menyakiti orang lain. Sebagai contoh, saat orang tua menuntut banyak hal dalam pernikahan, Anda langsung marah-marah mengungkapkan ketidaksetujuan tanpa mendengarkannya dahulu. Ini tentu bisa melukai perasaan mereka.

Sementara itu, submisif berarti tidak berani mengemukakan pendapat sebab khawatir menyakiti atau mengecewakan orang lain. Dalam hal ini, Anda merasa lebih baik memendamnya sendiri. Misalnya, Anda lebih baik berhutang karena biaya pernikahan di luar budget akibat memenuhi segala permintaan orang tua. Ini juga tidak baik. Selain merugikan diri sendiri, orang tua akan kecewa ketika tahu Anda berhutang demi keinginan mereka. Selain itu, biaya yang diperlukan selepas pesta pernikahan jauh lebih penting, misalnya untuk tempat tinggal.

Intinya, tidak ada ketentuan khusus mengenai sumber dana dalam melangsungkan sebuah resepsi pernikahan. Semua tergantung kondisi keuangan, tradisi, kesepakatan kedua calon mempelai, dan keluarga keduanya. Membicarakannya secara bersama-sama merupakan upaya terbaik yang bisa dilakukan. Dengan demikian, akan timbul kesepakatan yang kelak jadi landasan untuk direalisasikan.

 

Posted : 2 December 2015


INSTAGRAM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *